Betapa saya berharap Anda tahu bahasa kami; oh, sayang sekali aku ingin kamu menikmati semua keindahan dalam aslinya; menerjemahkannya tidak lagi seperti apa itu. Kamu kampiun-kampiunnya pena, gerakkanlah penamu setajam udung Jemparingnya Rama, kamu kampiun-kampiun organisator, susunlah bentengnya harapan Rakyat menjadi benteng yang menahan gempa, kamu kampiun-kampiunnya mimbar, dengungkanlah suara-bantengmu hingga menggetarkan udara. ”, tetapi dia sendirilah ikut menjadi belorong imperialisme yang angkara murka! Dan tatkala kapitalisme-modern beranak imperialisme-modern, maka kita menjadi saksi atas “balapan cari jajahan” yang seolah-olah tiada berhingga! Maka semakin putuslah harapannya akan bertemu dengan Midun. Namun, penggunaan tembakau dalam pengobatan harus dilakukan dengan hati-hati, menyeimbangkan potensi manfaatnya terhadap risiko kecanduan dan toksisitas. Namun, tembakau sendiri memiliki manfaat untuk teknologi kesehatan, lho! Produk ini mengandung nikotin, yaitu zat adiktif yang juga ditemukan dalam tembakau. Aktivitas fisik juga merupakan prediktor penyakit jantung koroner. Abang orang berniaga seperti saya juga? Ada sebulan lamanya Midun berjalan hilir mudik saja menurutkan Arab itu berniaga. Dengan hal demikian, ada kira-kira empat bulan Midun berniaga. Maka kata Midun dalam hatinya, "Sungguh ajaib, sepuluh kali ajaib, karena hal ini terjadi pada seorang Arab dan syekh pula. Siapa yang akan menyangka, orang yang demikian itu suka memakan riba. Benar ajaib dunia ini, jika kurang awas, binasa diri. Pada pikiran saya, orang Arab ini baik belaka, apalagi yang sudah syekh. Kiranya ada pula yang lebih jahat dan lebih busuk lagi tabiatnya. Bahkan tidak bermalu pula; senang saja ia mengatakan uang f 250,- jadi f 500,- bermuka-muka. (Ia tidak tahu bahwa dalam surat yang kedua f 300,-. Itulah kemalangannya tidak tahu di mata surat.) Lain daripada saya, tentu banyak lagi agaknya orang yang sudah terjerat macam saya ini. Amat panas hatiku mengenangkan penipuan yang sangat halus dan menyakitkan hati itu. Biarlah, saya tidak akan membayar utang itu. Hendak diapakannya saya. Meskipun ia mengadu, saya tidakkan takut." Demikianlah pikiran Midun, sebentar begini, sebentar begitu.
Amat sakit hatinya kepada orang Arab itu. Iwan mengatakan, OJK bekerjasama dengan Kemenkes terus berupaya untuk menciptakan ekosistem yang lebih sehat dengan mendorong penerapan pengelolaan risiko yang memadai melalui pelaksanaan utilization review dengan rumah sakit dan klinik rekanan, dalam upaya melakukan efisiensi biaya kesehatan dalam jangka panjang. Penerapan teknologi modern, kayata sistem irigasi tetes, alat pengukur kelembapan, lan aplikasi kanggo monitoring lahan, bisa mbantu petani ngoptimalake produktivitas taneman lan ngirit banyu. Produk asuransi Simas Sehat Gold bisa didaftarkan oleh nasabah berusia 15 hari hingga 59 tahun. Demikianlah pekerjaan Midun tiap-tiap hari. Sungguhpun Maun datang juga kepadanya tiap-tiap hari, tetapi lamun anaknya yang sulung itu tidaklah dapat dilupakan orang tua itu. Karena ia tidak banyak mengambil untung tiap-tiap helai kain, amat banyak orang membeli kain kepadanya. Ibu dan kedua anak itu dalam kecemasan amat sangat. Kasus seperti itu benar-benar harus diperlakukan dengan sangat hati-hati. Dengan tidak berpikir lagi, ia menandatangani surat itu dengan tulisan Arab, lalu uang itu diambilnya.
Syekh Abdullah. "Itu lebih bagus lagi, dan saya pun mau menolong Midun bilamana perlu. Sekarang kalau Midun hendak membayar utang Midun kepada saya, bayarlah!" Dengan segera Midun mengeluarkan uang dari saku bajunya sebelah dalam, lalu dihitungnya f 250,-, sebanyak yang diberikan Syekh Abdullah kepadanya. Jika ditanyakan orang, apa sebab Midun tidak berkedai lagi, jawabnya, hendak bersenang- senangkan diri dulu barang satu atau dua bulan. Sudah dua bulan lamanya sampai sekarang. Uang diterimanya f 100,-. Jadi jumlah utang Midun sudah f 250,- dengan yang f 150,dahulu itu. Meskipun dia yang sudah-sudah menurut saja apa yang dikatakan induk semangnya, tetapi sekali ini pengajaran itu tidak sedikit jua sesuai dengan kemauannya. Tidak. Saya cuma menumpang saja di situ, di rumah saudara saya. Betul, Tuan juga acap kali saya lihat lalu lintas pada jalan di muka rumah tempat saya tinggal. Massa-aksi yang demikian hebatnya itulah yang diidam-idamkan oleh PNI, massa-aksi yang hebat dan mahakuasa, yang juga menggetarkan seluruh tubuhnya rakyat dan juga mengelektrisasi sekujur badannya bangsa, - massa aksi yang bergelombanggelombang menuju ke arah maksudnya, tidak dengan bermaksud - iseng-iseng langgar-langgaran undang-undang sebagai yang dituduhkan kepada kami dalam proses ini, tidak pula dengan senjata bom atau bedil atau gas racun atau “ramai-ramaian” apapun juga, melainkan hanyalah dengan senjata semangat yang berupa nasionalisme beserta empat urat saraf itu tadi saja, sebab senjata semangat ini, asal sudah cukup mengasahnya, sudah bisalah membikin kami mahasakti dan tak dapat ditundukkan, yakni bisa membangkitkan desakan “kekerasan batin”, moreel geweld, yang mahabesar, sehingga maksud kami tentu dapat tercapai!
Tuan-tuan Hakim, kami sekarang sudah menerangkan wudjudnja machtsvorming P.N.I. Mereka itu percaya sungguh kepada tahayul, hanya Manjau yang agak kurang, sebab sudah hersekolah. Syekh Abdullah pula. "Midun mesti bayar f 500,- sekarang, sebab sekian ditulis dalam surat utang." Muka Midun jadi merah menahan marah, karena ia maklum, bahwa ia sudah tertipu. Syekh Abdullah al-Hadramut. "Ini bukan perkara bunga. Uang yang f 250,- ini belum cukup. Midun mesti bayar sebanyak yang ditulis dalam kedua surat utang Midun; jumlahnya semua f 500,-." Terperanjat sungguh Midun mendengar perkataan Syekh Abdullah itu. Uang itu, yang jumlahnya semua lebih f 500,- disimpannya dalam saku bajunya, sedikit pun tak bercerai dengan dia. Midun dengan sengit. "Orang gila agaknya orang yang menyangka demikian itu. Tuan hendak membawa saya perkara? Ke langit Tuan adukan, saya tidak takut perkara dengan orang macam ini. Saya berdiri atas kebenaran, ke mana pun jua saya mau perkara." Midun segera mengambil uangnya yang f 300,- itu kembali, lalu dimasukkannya ke dalam saku bajunya. Hal itu terlarang menurut agama.
Comments
Post a Comment