Penghulu Kampung di sini pun berkenalan baik dengan saya. Ah, kasihan, karena Halimah, Udo jadi bersedih hati rupanya." "Tidak, Uni," ujar Midun sambil berpaling akan menghilang- kan dukanya. "Sungguhpun tidak karena Uni, memang saya tidak akan pulang juga ke kampung. Dalam pada itu berkatalah Datuk Raja Bendahara, katanya, "Kata adat menurut yang Datuk katakan itu, memang sebenarnya. Penghulu tidaklah akan lupa sekalian itu, sebab sudah pakaiannya. Seseorang penghulu jika lupa atau tidak tahu selukbeluk adat, tentu sia-sia ia dijadikan penghulu. Bagi saya, sebagai seorang famili dari Pak Midun, mengetahui bahwa harta Pak Midun itu masuk harta pembawaan, sekali-kali tidak harta suarang. Keterangan saya itu dikuatkan oleh beberapa orang saksi. Bilamana perlu, boleh saya unjukkan saksi itu, bahwa harta pusaka Pak Midun itu hak milik orang Tanjung." Maka kerapatan itu pun ramailah membicarakan bagaimana duduk pusaka itu dan ke mana jatuhnya. Baik, dengarkanlah, Udo, " ujar Halimah, lalu memandang kepada Midun dengan tajam. "Saya bercerita ialah menurut keterangan ibu dan mana yang saya ketahui.
Harga premi HealthPlus Family bervariasi sesuai kelas dan layanan pertanggungan yang dipilih. Pertanggungan 50 persen biaya rawat di ICU hingga Rp250 juta. Permintaan saya, satu pun tak ada yang tidak beliau kabulkan. Setiap Negara Pihak dapat mencalonkan satu orang dari di antara warga negaranya sendiri. Sebab itu saya harap Bapaklah yang akan menolong perkara itu." Sepekan kemudian daripada itu, pada malam hari Pak Karto pulang dari berjalan. Sampai di rumah, ia pun berkata kepada Midun, katanya, "Ini surat pas dua buah sudah dapat saya ikhtiarkan. Benar katamu itu, sehari ini sudah saya pikirkan benar- benar hal ini;" ujar Pak Karto. "Midun dan Halimah mesti ada surat pas. Sabarlah engkau dalam tiga empat hari ini. Sayalah yang akan berikhtiar mencarikan surat pas untuk engkau dan Halimah. Engkau tidak sebangsa dengannya, mau menentang bahaya untuk menolong Halimah. Saya menganggap kebahagiaan saya dalam hidup untuk dapat dan diizinkan untuk mengabdikan diri sepenuhnya untuk itu. Kalau tidak, tentu ia tidak dapat berlayar ke Jawa." Mendengar perkataan Pak Karto demikian itu, Midun ter- peranjat amat sangat. Dalam pikirannya tak ada terbayang- bayang perkara surat pas itu. Maka ia pun berkata, "Jika tidak memakai surat pas, tidakkah boleh berlayar, Bapak?
Dan perkataan Adik 'dirundung malang' itu menyebabkan saya amat heran dan tidak mengerti sedikit juga. Tentu saja sedapat-dapatnya akan saya tolong pula mengusahakan surat pas itu. Saya harap Udo janganlah memanggil uni juga kepada saya," ujar Halimah dengan senyumnya. "Jika kedengaran kepada orang lain, tentu janggal, dan boleh menimbulkan pikiran yang salah. Masakan saya tidak percaya kepada Udo, sedang badan dan nyawa saya sudah saya serahkan, konon pula uang." Mendengar perkataan "nyawa dan badan" itu, hati anak muda yang alim dan saleh itu berdebar jua. Kaku lidah Midun akan berkata, karena harap-harap cemas. Untung ia lekas dapat menahan hati, lalu berkata, "Jika demikian permintaan Adik, baiklah. Pulangnya saya sudah mendukung makanan. Biarlah yang sudah itu, tetapi sekarang saya tidak suka lagi mendengar perkataan yang demikian. Banyak orang yang akan menolong saya di sini, sebab saya banyak ber- kenalan. Sebabnya ialah karena saya lihat hidup Adik tinggal di gedung besar dan beruang banyak. ”, - teori-teori itu buat sebagian besar kami tolak sama sekali.
Misalnya kaum Marxis pun tak bisa menunjukkan wujudnya pergaulan hidup sosialistis dengan saksama, melainkan juga hanyalah bisa mengetahui garis-garisnya yang besar dan tendensnya belaka. Perkataan ibu Adik dahulu yang mengatakan 'cukuplah saya makan hati dan menahan sedih' selalu menjadi kenang-kenangan kepada saya sampai kini. Sedang kapitalisme tua belum kenal akan tempat-tempat-pekerjaan sebagai sekarang, belum kenal paberik-paberik sebagai sekarang, belum kenal industri-industri sebagai sekarang, belum kenal bank-bank sebagai sekarang, belum kenal perburuhan sebagai sekarang, belum kenal cara-productie sebagai sekarang, - sedang kapitalisme-tua itu cara-productie-nya hanya kecil-kecilan sahaja dan di dalam segala-galanya berwatak kuno, maka kapitalisme modern adalah menunjukkan kemoderenan yang haibat sekali: tempat-tempat-perkerjaan yang ramainya menulikan telinga, paberik-paberik yang asapnya menggelapkan angkasa, bank-bank yang tingginya mencakar langit, perburuhan yang memakai ribuan-ketian kaum proletar, pembikinan barang yang tidak lagi menurut banyaknya pesanan, tetapi pembikinan barang yang hantam-kromo banyaknya sampai bergudang-gudang. Menyesalkah Udo menolong saya yang celaka ini, Udo? Tentang uang itu, biarlah pada Udo. 3. Negara-negara Pihak harus menjamin bahwa berbagai lembaga, pelayanan, dan fasilitas yang bertanggung jawab atas perawatan dan perlindungan tentang anak, harus menyesuaikan diri dengan standar-standar yang ditentukan oleh para penguasa yang berwenang, terutama di bidang keselamatan, kesehatan, dalam jumlah dan kesesuaian staf, mereka dan juga pengawasan yang berwenang.
Comments
Post a Comment