Kacak menyerang berturut-turut, tetapi Midun selalu mengelak diri, sambil undur ke belakang. Midun melompat dan mengelak ke kiri. Sejak waktu masih kanak-kanak, sebelum mamak Kacak men- jadi Tuanku Laras, Midun dan Kacak sudah bermusuhan. Tidak saja karena waktu berdua belas itu Kacak menaruh sakit hati kepada Midun, tetapi ada pula beberapa sebab yang lain yang tidak menyenangkan hatinya. Gedung Indonesia Sempurna, di mana semua Rakyat-jelata bisa bernaung dan menyimpan dan memakan segala buah-buah kerezekian dan kekulturan sendiri, di mana tidak ada kepapa-sengsaraan pada satu fihak dan keraja-beranaan pada lain fihak, Gedung Indonesia Sempurna itu hanyalah bisa didirikan di atas buminya Indonesia yang Merdeka. Sayangnya, tidak semua orang memiliki taste of coolness yang sama sehingga reaksi yang muncul dari orang lain setelah kita ‘mewarisi’ hal yang kita anggap keren belum tentu akan terlihat keren juga di mata orang lain bahkan bisa jadi malah sebaliknya. Pada kesempatan seperti itu kita benar-benar diam; tidak dapat berbicara atau tertawa; kemarahan dan kasihan membungkam kita. Asuransi perjalanan dapat mencakup biaya perawatan medis atau evakuasi darurat jika terjadi kecelakaan atau sakit mendadak.
Dengan gampang saja ia dapat memberikan racun atau lain-lain. Oleh karena itu pada pikiran Kacak, tak dapat tiada sekaliannya itu perbuatan Midun semata-mata. Begitu pula ketangkasannya mengelakkan serangan Kacak, sangat mengherankan hati orang. Apalagi sejak mamak Kacak sudah menjadi Tuanku Laras, Midun telah menjauhkan diri daripada Kacak, dan ia sudah segan saja kepada kemenakan raja di kampung itu. Pertama, Midun dikasihi orang kampung, dia tidak, padahal ia kemenakan kandung Tuanku Laras. Ada pula yang berkata, Midun minta ampun, sebab takut kepada Tuanku Laras, mamak si Kacak. Ada yang mengatakan, Kacak amat payah dalam perkelahian itu, sehingga minta-minta air. Sesungguhnya, jika tidak dipisahkan orang dalam perkelahian di pasar itu, memang ia hendak menewaskan Midun benar-benar. Sekonyong-konyong ketika berdua belas di masjid, Kacak sudah mulai benci kepada Midun. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, self diagnosis mulai merebak dan menjadi tren sejak Pandemi Covid-19, di mana hal ini banyak berkaitan dengan kesehatan mental. Kebencian dalam hatinya sudah mulai berkobar.
Permainan sepak raga dihentikan, karena hari sudah jauh petang. Sudah banyak negeri yang ditempuhnya, dan telah jauh rantau dijalaninya semasa muda. Oleh sebab lama hidup banyak dirasai, jauh berjalan banyak dilihat, maka orang tua itu dapatlah memperbandingkan mana yang baik dan mana yang buruk. Pastikan perusahaan asuransi bereputasi baik dan sudah memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hatinya berdebar-debar, khawatir kalau- kalau hal itu menjadikan tidak baik kepadanya. Kebencian itu lama-kelamaan berangsur-angsur menjadikan dendam. Kucing yang seperti itu! Berbagai-bagailah perkataan orang, ada yang begini, ada pula yang begitu, semau-maunya saja, akan mempertahankan orang yang disukai dan dikasihinya. Pada pikiran mereka itu, masakan sesuatu sebab yang sedikit saja, menimbulkan amarah Kacak yang hampir tak ada hingganya. Midun sabar saja, sedikit pun tak ada terbayang hati marah pada mukanya. Tetapi di antara orang banyak yang melihat perselisihan Kacak dengan Midun di pasar itu, ada pula yang amat heran memikirkan kejadian itu. Tetapi badan beliau lemah saja.
Baru saja sampai di rumah, dengan terengah-engah karena lelah berlari, ia menceritakan perkelahian itu kepada ibu dan adiknya. Pada tahun 1896, kami mendapat hak istimewa dan kesenangan menghadiri upacara, yang mungkin akan menjadi satu-satunya di sepanjang hidup kami, yaitu konsekrasi gereja baru di Kedoeng Pendjalin. Kisah ini segera mengajarkan kita pendapat banyak wanita tentang hak laki-laki yang kejam itu. Tuan-tuan hakim, marilah kita dengan hati yang tenang dan tulus bertanya lagi: Adakah di sini bagi kami bangsa Indonesia kemerdekaan cetak, adalah di sini hak, yang dengan sebenarnya boleh kita namakan hak berserikat dan berkumpul? Dengan sekarang sudah menghidup-hidupkan nasionalisme yang positif itu, maka ia bisa menjaga, jangan sampai nasionalisme itu menjadi nasionalisme yang benci kepada bangsa lain, yakni jangan sampai nasionalisme itu menjadi nasionalisme yang chauvinistis atau jingo nasionalisme yang agresif, sebagai yang kita alami jahatnya dalam perang dunia yang lalu, - suatu jingo-nasionalisme “of gain and loss” - sebagai kata C.R. Stres merupakan kondisi yang bisa memengaruhi kesehatan mental maupun fisik. Dengan nasionalisme yang positif itu maka rakyat Indonesia bisa mendirikan syarat-syarat hidup merdeka yang bersifat kebendaan dan kebatinan. Dengan pemandangan yang amat tajam kepada Midun, Kacak pun pulanglah ke rumahnya. Sepanjang jalan tampaktampak olehnya pemandangan Kacak yang amat dalam pengertiannya itu.
Comments
Post a Comment