Pada awalnya saya hampir putus asa, karena saya berpikir dari satu dan lain hal bahwa impian kebebasan saya akan segera terkubur jauh di dalam tanah, dan bahwa saya harus melakukan apa yang ditentang oleh semua orang. Penyangkalan atau denial terhadap suatu penyakit ini bisa terjadi dikarenakan oleh dua hal : ketakutan berlebih atau meremehkan yang berlebih. Padahal menurut pemeriksaan saya, dia hanya memiliki “serangan panik” yang bisa ditangani dengan terapi psikologis satu sampai dua bulan. Gejala psikologis yang Anda alami bisa jadi merupakan dampak dari masalah kesehatan fisik. Mendiagnosa masalah gangguan mental tidak mudah karena diperlukan keahlian khusus dan pengetahuan mengenai diagnosis masalah, gangguan, atau sindrom mental. Dengan mengabaikan bantuan ini, seseorang dapat kehilangan kesempatan untuk mendapatkan perawatan yang efektif dan mungkin memperburuk kondisi kesehatan mental mereka. Namun, suatu pagi, kamu mendapatkan kesempatan untuk menerima informasi tersebut bertubi-tubi, setiap orang membahas, artis pujaanmu dan itu menakutkan, apa kira-kira yang akan kamu lakukan?
Sebelum itu terjadi, mereka akan selalu menentang kita; Mereka mewakili kenyataan bahwa mereka menghadapi " tekdir " dan akan didasarkan . Mengingatkan mereka bahwa tidak ada yang salah dengan mencari bantuan profesional, bahkan bisa menjadi tindakan paling penuh kasih yang bisa kita lakukan. Self diagnose atau diagnosis diri sendiri, adalah tindakan saat seseorang mencoba menentukan kondisi kesehatan mental mereka sendiri tanpa bantuan profesional. Misalnya saja saat seseorang melihat influencer memposting tentang diagnosis kesehatan mental dan menggunakan informasi itu pula orang mendiagnosis dirinya sendiri. Tentang ukiran kayu di Japara. Bagaimana Anda menyukai petasan ukiran kayu Jepang - tidak enak? Ketika seseorang yakin bahwa mereka telah mendiagnosa kondisi mereka sendiri, mereka mungkin merasa tidak perlu mencari bantuan dari dokter atau terapis. Psikolog dari Universitas Indonesia juga mengatakan, mendiagnosa diri sendiri mengidap suatu penyakit atau gangguan tertentu, akan menyebabkan berbagai kekhawatiran yang tidak perlu dan jika kekhawatiran memburuk akan mengembangkan gangguan kecemasan. Misalnya saja kamu mendiagnosa dirimu memiliki gangguan anxiety, dan kamu mengetahui ciri-cirinya hanya dari internet saja. Berusaha mencari lebih dalam informasi tersebut, melakukan banyak hal untuk membuktikan permasalahan kesehatan tersebut tidak menjadi bagian dari dirimu. Jangan terjerumus terlalu cepat memutuskan dengan mencap dirimu memiliki gangguan tertentu hanya dengan membaca beberapa literatur tanpa pergi ke profesional.
Orang yang melakukan self diagnosis mungkin mengira dirinya sedang mengalami gangguan kepribadian, padahal ada tumor berbahaya yang bersarang di otak. Orang yang sering melakukan Self diagnosis juga kerap menemukan berbagai informasi dari hasil searching internet, setelahnya ia merasa tidak perlu lagi untuk berkonsultasi ke psikolog. Jika terus merasa khawatir, kemudian malah berisiko mengalami depresi yang tadinya tidak ada. Depresi itu karena ketakutan pada jenis penyakit hasil diagnosis mandiri. Ini adalah efek lanjutan dari terlalu sering melakukan diagnosis mandiri. 1. Diagnosa yang Salah: Salah satu risiko terbesar dari self-diagnosis adalah kemungkinan salah mendiagnosis diri sendiri. Saat kita mendiagnosis sendiri gejala-gejala yang dirasakan oleh tubuh, mencari tanda dan gejalanya lewat artikel populer di internet, sangat mungkin kita menemukan jenis penyakit parah dengan gejala yang hampir saama dengan yang kita alami. Padahal setelah melakukan konsultasi dengan saya, saya menemukan bahwa ia mengidap gangguan kepribadian ambang. Misalnya, apa yang Anda kira sebagai gangguan panik mungkin diakibatkan oleh detak jantung tidak beraturan atau masalah pada kelenjar tiroid. Melekatnya stigma ini membuat banyak orang yang ragu untuk memeriksakan diri mengenai masalah yang dialami. Halodoc, Jakarta - Di era keterbukaan informasi seperti saat ini nyatanya telah membuat kesadaran akan kondisi kesehatan mental di kalangan masyakat terutama generasi muda semakin meningkat.
Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dan kecemasan tambahan, terutama jika individu tersebut cenderung untuk mencari informasi yang mungkin lebih menekankan gejala yang serupa dengan kondisi yang lebih parah. Itulah mengapa disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendiagnosis gejala kesehatan yang di alami (jangan menjadi dokter bagi diri sendiri dengan melakukan self-diagnosis), hal ini dilakukan supaya dokter dapat membuat diagnosis yang tepat dan memberikan terapi yang tepat juga untuk kita. Latihan pernapasan bisa dilakukan dalam posisi duduk, berdiri, berbaring, atau bersila. Ada yang bisa diatasi dengan terapi, ada pula yang membutuhkan obat-obatan tertentu. 2. Obat-obatan: Dokter dapat meresepkan obat-obatan seperti aspirin, beta-blocker, statin, atau anti-koagulan untuk mengendalikan tekanan darah, kolesterol, dan mencegah pembekuan darah. 2. Memantau Tekanan Darah dan Kolesterol: Memantau tekanan darah dan kolesterol secara teratur dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga agar dalam batas normal. Dalam era digital yang penuh tekanan, generasi Z menghadapi tantangan kesehatan mental yang khas. Bisakah Menjalani Terapi Mental Sendiri? Maka dari sini, secara bersama-sama kita meruntuhkan stigma tersebut dan mulai belajar bagaimana mendukung diri sendiri dan orang lain untuk menuju kesejahteraan emosional. Kemudian, sangat, sangat lambat, kita belajar untuk memahami siapa mereka, yang kita kagumi begitu dalam, dan kami dicerca seni dari manusia , dan kami malu pernah ingin menjadi penari.
Comments
Post a Comment