1. Nyeri atau ketidaknyamanan di dada (angina). Hal ini banyak menimbulkan ketidaknyamanan terlebih untuk kondisi mental orang-orang. Benar katamu itu, sehari ini sudah saya pikirkan benar- benar hal ini;" ujar Pak Karto. "Midun dan Halimah mesti ada surat pas. Besok pergilah Midun tanyakan ke kantor K.P.M., bila kapal berangkat ke Betawi." Midun dan Halimah sangat berbesar hati mendapat surat pas itu. Mereka kedua minta terima kasih akan pertolongan Pak Karto. Midun lalu bertanya, katanya, "Bagaimana Bapak dapat memperoleh surat pas ini? Terima kasih, Bapak!" jawab Midun. "Bagi saya, gelap per- kara surat pas itu. Apalagi rumah Bapak diketahui orang di Padang ini. Maka ibumu saya pelihara, hanya karena saya takut Halimah akan diambil orang lain. Sesungguhnya, kocak betullah “logika” yang me-“logika”-kan, bahwa karena itu, PNI akan membikin huru-hara. Bawalah saya ke mana Udo sukai, tapi jangan dapat hendaknya kita dicari orang." Midun yang dalam kebingung-bingungan dan tidak mengerti suatu apa perkara itu, lalu menjawab, "Ke mana Uni akan saya bawa, karena saya belum berkenalan di sini.
Maukah Uni ke sana? Jika saya akan bersedih hati ataupun menyesal, tentu saja Uni tidak saya antarkan. Tentu saja sedapat-dapatnya akan saya tolong pula mengusahakan surat pas itu. Sayalah yang akan berikhtiar mencarikan surat pas untuk engkau dan Halimah. Sebab itu saya harap Bapaklah yang akan menolong perkara itu." Sepekan kemudian daripada itu, pada malam hari Pak Karto pulang dari berjalan. Sampai di rumah, ia pun berkata kepada Midun, katanya, "Ini surat pas dua buah sudah dapat saya ikhtiarkan. Manfaat buah melon yang satu ini sudah tidak diragukan lagi. Tidakkah lagi hari kemudian itu dipandang olehnya sebagai malam yang gelap-gulita, tidaklah lagi hatinya penuh dengan syak dan dendam belaka. Hari sudah malam kiranya Udo! Pagi hari adalah ilahi, malam hari juga, tetapi di tengah hari saya ingin berbaring di air sepanjang waktu, jika tidak begitu suam-suam kuku sekarang. Jika saya tidak tolong, kasihan gadis itu. Perlukah ditolong atau tidak? Membayar premi setiap bulan memiliki arti yang besar ketika Anda atau keluarga Anda membutuhkan perawatan medis. Pembentukan kekuasaan oleh karena seluruh riwayat dunia mengatakan bahwa perubahanperubahan besar hanya diadakan oleh kaum yang menang, kalau pertimbangan akan untung rugi menyuruhnya, atau kalau suatu kekuasaan menuntutnya. Sebab sistem imperialisme di Indonesia adalah dari sejak semulanya, dari zaman Kompeni sampai ke zaman cultuurstelsel, dari zaman cultuurstelsel, sampai ke zaman modern, merebut dan membasmi tiap-tiap perusahaan besar daripada rakyat kami dengan sulur-sulurnya dan akar-akarnya, mengalang-ngalangi dan membikin tidak bisa lebih hidup suatu perusahaan kerajinan atau industri atau onderneming Indonesia apa pun juga.
Apa pula yang akan saya sesalkan. Saya belum tahu seluk beluk perkaranya dan dalam bahaya apa dia sekarang. Masakan saya tidak percaya kepada Udo, sedang badan dan nyawa saya sudah saya serahkan, konon pula uang." Mendengar perkataan "nyawa dan badan" itu, hati anak muda yang alim dan saleh itu berdebar jua. Kaku lidah Midun akan berkata, karena harap-harap cemas. Untung ia lekas dapat menahan hati, lalu berkata, "Jika demikian permintaan Adik, baiklah. Kalau saya yang menyimpan, boleh jadi hilang, apalagi kita di dalam kapal." Perkataan Halimah itu terbenar pula dalam pikiran Midun, karena boleh jadi jika didengar orang menimbulkan salah tampa. Demikian pula nyata kepada Midun, bahwa Halimah percaya sungguh kepadanya. Maka ia pun berkata dengan hormat sambil bergurau, katanya, "Tidakkah hina nama Uni berkakakkan saya? Bukankah sudah saya katakan, bahwa saya siap akan menolong Uni bilamana perlu. O ya, hampir saya lupa, Uni! Janganlah Uni khawatir, saya siap akan menolong Uni bila- mana perlu," ujar Midun. "Permintaan Uni itu insya Allah akan saya kabulkan. Lagi pula jika Uni ceritakan, dapat kami memikirkan jalan mana yang harus kami turut untuk menjaga keselamatan diri Uni. Jangan, Bapak," ujar Midun, "kalau nenek bertemu di jalan dengan orang yang dikenalinya, tentu kurang baik jadinya.
Ada, ini dia bersama nenek," ujar nenek itu perlahan- lahan. "Midun, tolonglah sambut Halimah dari jendela." Midun lalu mengambil pinggang Halimah, dipangkunya ke bawah. Sampai di bawah, Halimah berkata, "Ingat-ingat, Udo! Pergilah engkau antarkan nenek sekarang juga. Sketsa dari dunia kita juga akan bagus. Oleh sebab itu hendaklah kita bekerja dengan diam-diam benar, seorang pun jangan orang tahu. Tetapi perkara ini juga amat dipentingkan oleh Darwin. Ah, kasihan, karena Halimah, Udo jadi bersedih hati rupanya." "Tidak, Uni," ujar Midun sambil berpaling akan menghilang- kan dukanya. "Sungguhpun tidak karena Uni, memang saya tidak akan pulang juga ke kampung. Sungguhpun demikian, cobalah ceritakan hal Uni, supaya dapat kami ketahui. Jika ada, belilah tiket kapal sekali." Sambil menerima uang itu, Midun berkata, "Maklumlah Uni, saya baru lepas dari hukuman. Saya sudah berjanji dengan diri saya, jikalau saya lepas dari hukuman, akan tinggal mencari penghidupan di Padang. Banyak orang yang akan menolong saya di sini, sebab saya banyak ber- kenalan.
Comments
Post a Comment