Akan tetapi, di lain sisi, ia juga melihat sejumlah tantangan dan permasalahan yang kerap kali menghambat kemajuan perempuan. Kerap kali kami bermain di pekarangan, bergurau dan berkejar-kejaran akan menyukakan hati. Tuhan telah memberi kita hati teman yang hangat lagi dan melalui hati teman itu dia membuat kita menemukan Dia sendiri. Kalau begitu, marilah kita berangkat sekarang juga. Orang sering mengira: kita barulah bisa menang kalau Rakyat Indonesia yang 60.000.000 jiwa itu semuanya sudah masuk suatu partai! Sebagai juga tiap-tiap stelsel imperialisme di mana-mana, maka stelsel imperialisme yang ada di Indonesia-pun selamanya menggembar-gemborkan ke dalam telinga kita, bahwa maksudnya bukanlah maksud mencari rezeki, tetapi ialah "maksud suci" mendidik kita dari kebodohan ke arah kemajuan dan kecerdasan. Baik “daerah-daerah pengaruh”, maupun “negeri-negeri mandat”, baik “protektorat” maupun “tanah jajahan”, - semua terjadinya begitu, sebagai ternyata pula dari dalil-dalil kami tadi, untuk mencari rezeki atau untuk menjaga pencarian rezeki, semuanya ialah hasil keharusan -- keharusan ekonomi.
Kemudian timbul pula pikiran Midun, boleh jadi Kacak meludah-ludah itu tidak disengajanya. Bahkan boleh jadi diri kita celaka karenanya. Waktu itu boleh dikatakan Pak Inuhlah yang mengamankan negeri. Adapun Pak Inuh itu, ialah seorang kampung di sana, keluarga Tuanku Laras. Maka saya dikawinkan dengan seorang janda Tuanku Laras di negeri saya. Zaman Now semua bisa hanya dengan modal ketikan jari diatas temper glass yang berukuran bisa tidak lebih besar dari kertas A5. Ia sudah berumur lebih dari 45 tahun. Pak Inuh sekarang sudah bertukar pikiran. Apakah sebabnya orang takut Pak Inuh datang ke pasar itu? Saudagar-saudagar kecil banyak pula datang dari Bukittinggi ke pasar itu. Ada yang berbelanja, ada pula yang menjual hasil tanamannya. Mereka pergi menjual kain-kain dan ada pula yang membeli hasil tanah. Midun ketika itu ada pula di pasar. Barang-barang orang diperserak-serakkannya. Disepakkannya ke sana kemari, orang di pasar diburunya sambil berteriak-teriak. Dari segala tempat banyak orang datang. Induk semangnya heran melihat kedatangannya itu, karena dengan tidak berkata sepatah jua Midun pergi, sekarang tiba-tiba datang pula kembali. Sekarang Pak Inuh datang ke pasar membawa pisau.
Dalam sesaat saja pisau Pak Inuh dapat diambilnya. Maka dibiarkan orang saja ia mengacau di tengah pasar itu. Segala orang yang melihat keadaan itu sangat ngeri. Ia adalah seolah-olah terikat kaki dan tangannya, tak bisa leluasa berjuang melawan daya-daya imperialisme yang membencanainya, tak bisa leluasa berjuang mengalang-alangi syarat-syarat hidupnya diperuntukkan bagi kepentingan pihak lain, tak bisa leluasa berusaha memperuntukkan syarat-syarat hidupnya itu bagi perikehidupan ekonominya sendiri, perikehidupan kebudayaannya. Asam folat sering direkomendasikan bagi wanita yang ingin hamil dan juga bagi mereka yang sedang hamil. 2. Jenis kelamin Pria atau wanita diterima sesuai kebutuhan posisi. Pengantin laki-laki yang kami lihat baru-baru ini memberikan pengantin wanita buket bunga buatan beraneka ragam, yang darinya pita beraneka ragam berkibar. Laki-laki perempuan tunggang-langgang melarikan diri. Anak dipangku, beban dijunjung sambil melarikan diri jua. Tidak sedikit jua masuk pada pikirannya, bahwa Kacak akan memusuhinya. PADA suatu hari, pasar di kampung itu sangat ramai. Sangat sibuk di pasar ketika itu. Pak Inuh makin ganas lakunya di tengah pasar.
Dalam empat tahun itu Pak Inuh tidak dibiarkan keluar lagi oleh Tuanku Laras. Sudah empat tahun sampai kepada masa itu pikirannya tak sempurna lagi. Sungguh amat sedih hati melihat kejadian itu. Apakah Anda tahu apa yang membuat saya berpikir dan agak berkecil hati? Disinilah saya mendapat pekerjaan sedikit lebih tinggi dari romusha biasa, (maklumlah orang tak punya diploma dan surat keterangan!) sampai menjadi pengurus semua romusha dan penduduk kota Bayah dan sekitarnya dalam hal makanan, kesehatan, pulang-pergi dan sakit matinya romusha ribuan orang, dengan perantaraan kantor urusan prajurit pekerja. Philippina, tetapi tak seorangpun akan begitu kasar-bibir menjindir-njindir, bahwa dari sanalah akan datangnja serangan! Sudah sebesar ini si Basri anak kita, belumlah tampak oleh Udo, bahwa perkataan saya itu sungguh-sungguh? Jika tidak saya tolong, tentu sengsara penghidupan kami. Teman saya Sabirin itu meninggal dunia baru sebulan. Hal itu terjadi sudah yang kedua kalinya. Dan lagi hal itu bukan karenanya, melainkan tersebab oleh Kadirun. Tetapi Tuan-tuan barangkali membantah: “Betul Tuan tahu bahwa imperialisme bukan gezag, Tuan tahu bahwa kapitalisme bukan bangsa asing,-tetapi, tatkala Tuan berseru “rubuhkanlah imperialisme dan kapitalisme”, Tuan maksudkan gezag dan bangsa asing!
Comments
Post a Comment