153 bis atau lain-lain hal yang dituduhkan di dalam proses ini, PNI mau menjalankan aksinya mengejar kemerdekaan, - tetapi PNI mau mencapai maksudnya dengan mengorganisasi dan menggerakkan suatu organisasi kekuasaan yang sah, suatu organisasi kekuasaan nasional modern, suatu massa-aksi nasional yang menolak tiap-tiap cara yang tidak nasionalistis adanya. Tidak! Untuk mencapai kemerdekaan itu, PNI tidak bermaksud pedang-pedangan atau golok-golokan atau bom-boman, tidak pula bermaksud menyindir atau memujikan pengrusakan keamanan umum atau pelanggaran kekuasaan pemerintah atau menjalankan hal-hal lain sebagai yang dituduhkan kepada kami dalam proses ini, tetapi PNI mengerjakan pembentukan kekuasaan yang halal itu, mengerjakan pembentukan kekuasaan itu menurut contoh organisasi modern. Tetapi sebaliknya, siapakah tidak hidup harapannya dan kepercayaannya, bahwa rakyat yang demikian kebesarannya hari dulu itu, pasti cukup kekuatan untuk mendatangkan hari kemudian yang indah pula, pasti masih juga mempunyai kebiasaan-kebiasaan menaik lagi di atas tingkat kebesaran di kelak kemudian hari? Di dalam makna “berusaha secara halal mendatangkan perbaikan-perbaikan yang bisa tercapai sekarang”, begitulah perkataan “aksi dengan perbuatan” itu harus diartikan. 1. Negara-negara Pihak mengakui bahwa seorang anak yang cacat mental atau cacat fisik harus menikmati kehidupan yang utuh dan layak, dalam keadaan-keadaan yang menjamin martabat, meningkatkan percaya diri dan memberikan fasilitas partisipasi aktif si anak dalam masyarakat.
2. Negara-negara Pihak harus menjamin sampai pada jangkauan semaksimum mungkin ketahanan dan perkembangan anak. Tetapi sekarang - kami tidak mencari penghiburan dari manusia - kami berpegangan erat pada tangan-Nya. Kami tidak mau bersikap sebagai kaum setengah sosialis, yang sudah lebih dulu - apriori- menyembunyi-nyembunyikan asasnya sendiri dengan menolak tuntutan merdeka ini hari. Dan sebagaimana kaum buruh di Eropa yang juga memandang kekuasaan politik dan lenyapnya kapitalisme sebagai kunci satu-satunya bagi kebahagiaan yang sejati itu, dalam sementara menumpuk-numpuk pembentukan kekuasaan itu sudah mencoba-coba meringankan nasibnya dengan pelbagai aturan dan kemenangan-kemenangan yang bisa tercapai ini hari; sebagaimana kaum buruhh Eropa itu dalam sementara mengejar maksud yang tertinggi itu, tak emoh akan keuntungan-keuntungan yang langsung, maka PNI pun dalam sementara mengejar kemerdekaan itu, sudah pula berjuang secara halal bagi keuntungan-keuntungan ini hari yang demikian itu juga adanya. Statin: Ini adalah satu-satunya obat yang menunjukkan dampak positif pada penyakit jantuk koroner (PJK), namun jika seseorang memiliki gangguan kolesterol yang mendasarinya, obat ini mungkin tidak bekerja. Meski ada beberapa manfaat yang masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, tidak ada salahnya untuk mencoba obat herbal ini beserta penerapan gaya hidup sehat.
Bahkan, melansir dari jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers, and Prevention yang berjudul Prospective Study of Carotenoids, Tocopherols, and Retinoid Concentrations and The Risk of Breast Cancer, melakukan penelitian terhadap beberapa wanita. P.N.I. lagipula mengetahui, sebagai beberapa kali sudah kami katakan tadi, bahwa:-kalau ada apa-apa di luar kesalahannja dan di luar tanggungannja, toch dia jang paling dulu mendapat sangkaan, toch dia jang paling dulu diandjing-belangkan, toch dia jang paling dulu didjatuhi palang pintu! Pilihan Terbatas: Dalam beberapa kasus, Anda mungkin terbatas dalam pemilihan dokter atau rumah sakit tertentu yang tercakup dalam jaringan asuransi Anda. Sesungguhnya, kalau memang benar begitu, perlu sekalilah kami dengan segera dikirimkan ke rumah sakit gila Ciikeumeuh, bagian “pasien-pasien yang tidak sembuh lagi”, bersama-sama dengan saudara Mr. Pada hari-hari ketika saya mengerjakan surat ini, sesuatu yang sangat tidak menyenangkan terjadi pada kami yang akan membuat kami putus asa sebelum kami bertemu Nellie. Inilah demokrasi sejati yang kita cita-citakan, dan yang saya sebutkan dengan nama-baru sosio-demokrasi. Dibikin jadi nasionalisme positif, Tuan-tuan Hakim, dibikin nasionalisme positif, sebab dengan nasionalisme yang hanya rasa protes atau rasa dendam saja terhadap imperialisme, kami belumlah tertolong.
Ia mencoba jadi penyokong rakyat yang sengsara itu di dalam kebutuhannya sehari-hari. Ia mencoba mendirikan sekolah-sekolah, membangunkan rumahrumah sakit, melawan riba, menyokong bank-bank nasional, membuka koperasi-koperasi, memajukan serikat-serikat sekerja dan perserikatan-perserikatan tani. Caranya tak lain dari menggerakkan kamu punya kekuasaan secara halal, meluaskan kami punya pembentukan kekuasaan itu, tak lain dari sebagaimana SDAP beraksi, sebagaimana partai Sarekat Islam beraksi, - yakni menggerakkan semangat sendiri dan menggerakkan semangat pendapat umum sehebat-hebatnya, - mengeluarkan tenaga bekerja ke dalam untuk melahirkan badan-badan organisasi yang perlu, misalnya serikat-serikat sekerja dan tani itu tadi, mengeluarkan tenaga bekerja keluar untuk mengadakan desakan yang sekuatkuatnya agar supaya tuntutan-tuntutannya bisa terlaksana adanya. Kami hanyalah menunjukkan kepada rakyat, bahwa feodalisme kami hari dulu itu adalah feodalisme yang hidup, feodalisme yang tidak sakit-sakitan, feodalisme yang sehat dan bukan feodalisme yang penyakitann, - feodalisme yang penuh dengan kemungkinan-kemungkinan berkembang dan yang, umpamanya tidak diganggu hidupnya oleh imperialisme asing, niscaya bisa “meneruskan perjalanannya”, bisa “menyelesaikan evolusinya”, yakni niscaya bisa hamil dan akhirnya melahirkan suatu pergaulan hidup modern yang sehat pula! Sejak Kongres Jakarta itu maka fase propaganda sudah tertutup, - mulailah fase baru, mulailah fase pembangunan yang nyata, yakni fase bekerja, fase aksi. Di dalam fase itu PNI hanyalah mempropagandakan dasar-dasarnya belaka, - belumlah ia “berusaha”, belumlah ia beraksi untuk melaksanakan rencana kerjanya!
Comments
Post a Comment