Bukan mengasih makanan, bukan menambah-nambahi atau membesar-besarkan kepertjajaan itu, tetapi membantah, mendjustakan, membohongkan ramalan itu! Tidak jarang, kebanyakan orang terlalu membesar-besarkan keluhan setelah membaca informasi tersebut. Dengan memiliki asuransi kesehatan, seseorang dapat mengakses perawatan medis yang diperlukan tanpa harus khawatir tentang biaya yang terlalu tinggi. “Baik”,-orang sekarang berkata,-concessie-concessie jang penting dapat tertjapai dengan djalan jang halal itu! Tetapi kita tak mempunjai kekuasaan menetapkan gambarnja hari-kemudian itu. Pendek kata, bagi kami, bagi siapapun djuga, bagi tiap-tiap manusia, hari-kemudian itu adalah suatu buku jang tertutup: Tertutup tentang soal bagaimana wudjudnja langkah rakjat Indonesia jang penghabisan, tertutup tentang soal kapan terdjadinja langkah penghabisan itu. Tidakkah ini suatu bukti, bahwa ramalan dan kepertjajaan tentang tahun 1930 itu di dalam kalangan rakjat memang sudah tak aneh lagi, dan memang sudah sebagai “keadaan biasa” belaka? Tuan-tuan Hakim, kami mengulangi lagi: tentang soal bagaimana wudjudnja langkah jang penghabisan, dan tentang soal apabila langkah jang penghabisan itu, kami tak mengetahui suatu apa. Sedang kami dilandjrat berhubung dengan soal Pacific itu, maka A.I.D. Apakah jang kami adjarkan berhubung dengan kepertjajaan rakjat tentang tahun ’30 itu? Tjukuplah kalau kami kemukakan, bahwa djuga sebelum kami bergerak, djuga zonder kami bergerak, ketidaktenteraman itu sudah ada!
Djuga kami adalah mengabdi kepada suatu ideaal jang sutji dan luhur, djuga kami adalah berusaha ikut mengombalikan haknja tanah-air dan bangsa atas perikehidupan jang merdeka. Sebaliknja, zonder macht dan zonder machtsgevoel, maka kita, walaupun dengan politik-lidah jang bagaimanapun djuga litjinnja, tidak akanlah mendapat kemenangan jang besar-besar! Kami tidak hairan. Kami tidak hairan pula kalau kaum jang bentji kepada pergerakan kita, supaja pergerakan itu gampang dan ada djalan buat ditindasnja, mendjalankan provocatie. Tetapi bukan saja dia menderita, menderita dan akan menderita; kami juga telah berjuang dan menderita. Tuan-tuan Hakim, di dalam verhoor kami telah menerangkan dengan tulus hati: kami tidak tahu bagaimana langkah jang penghabisan itu. Maka dengan apa jang kami uraikan tadi itu, njatalah dengan senjata-njatanja, bahwa P.N.I. Kami hanjalah mengetahui, bahwa P.N.I. Tetapi bukan itu sahadjalah jang ternjata dari pidato kami bagian pertama itu. Salah satu manifestasi dari stigma yang salah itu adalah perilaku glorifikasi. Seluruh riwajat-dunia, seluruh riwajat-manusia jang berpuluh-puluh abad itu, tidak adalah menundjukkan satu rakjat jang terdjadjah selama-lamanja. Seluruh riwajatmanusia itu malahan adalah saban-saban kali menundjukkan mendjadinja merdeka rakjat-rakjat dan negeri-negerinja jang tadinja terkungkung.
Hendaklah pemimpin-pemimpin itu jangan lekas tersilaukan mata, kalau melihat "banyak orang" sama "bergerak", dan lantas mengira: "ha, Indonesia kini lekas merdeka". Inilah sebabnja Partai Nasional Indonesia ada suatu partai jang revolutionnair, suatu partai jang ingin mendatangkan perobahan-perobahan itu dengan lekas, suatu partai jang ingin mengadakan “omvorming in snel tempo”. Dan Partai Nasional Indonesia tidaklah didirikan dengan maksud hal-hal jang termaktub di dalam tuduhan itu. Di dalam awalnja kamipunja pidato itu, kami sudah menerangkanlah kepada Tuan-tuan, bahwa maksud kami mentjeritakan azas P.N.I. Kami berusaha menggugahkan dan membesarkan krachtsgevoelnja raksasa itu, menghidupkan iapunja krachtsbewustzijn dengan surat-surat-chabar, dengan cursus-cursus, dengan meeting-meeting, dengan demonstratie- demonstratie, dengan usaha mendirikan sekolahan- sekolahan, dengan actie mengadakan coƶperatie-coƶperatie, dengan perdjoangan buat hapusnja pelbagai randjau di dalam strafwetboek, dan dengan djalan lain-lain lagi. Mereka tahu, bahwa raksasa ini tidak berbahajalah bagi mereka, selama ia-tidak insaf akan kekuatannja. Indonesia akan bebas. Tentang soal ini, tentang halnja Indonesia akan mendjadi merdeka, tentang halnja Indonesia akan lepas dari negeri Belanda di kelak kemudian hari, tentang soal ini bagi kita tidaklah teka-teki lagi. Peran asuransi kesehatan sangat penting dalam melindungi individu dan keluarga dari beban finansial yang tidak terduga akibat penyakit atau cedera. Penyakit jantung koroner (PJK) tidak bisa disembuhkan, namun dengan teknologi saat ini, bisa dikelola secara efektif.
Orang yang sering melakukan aktivitas fisik lebih terlindungi dari risiko penyakit jantung koroner. Itu artinya butuh seperangkat ilmu yang kompleks untuk mendiagnosis penyakit dengan benar. Ketika kami siap, kami berdua akan membuka sekolah asrama untuk putri kepala suku. Dengan tetap kami mendjawab: tidak! Kelemahannya adalah tidak benar-benar tahu penanganan yang tepat untuk masalah kesehatan mental. Negara-negara Pihak harus menghormati tanggung jawab, hak-hak dan kewajiban-kewajiban orang tua, atau apabila dapat diberlakukan, para anggota keluarga yang diperluas atau masyarakat seperti yang diurus oleh kebiasaan lokal, wali hukum, atau orang-orang lain yang secara sah bertanggung jawab atas anak itu, untuk memberikan dalam suatu cara yang sesuai dengan kemampuan anak yang berkembang, pengarahan dan bimbingan yang tepat dalam pelaksanaan oleh anak mengenai hak-hak yang diakui dalam Konvensi ini. 3. Negara-negara Pihak harus mengambil semua langkah yang efektif dan tepat dengan tujuan menghilangkan praktek-praktek tradisional yang merusak kesehatan anak. Kami hanjalah harus bekerdja seradjin-radjinnja pada suatu machtsvorming setjara modern jang teguh dan sentausa, suatu machtsvorming jang terang-terangan, sebagai mitsalnja machtsvormingnja kaum proletar di Eropah. Sejak beberapa bulan kami memiliki banyak pekerja dari Waterstaat di halaman setiap hari.
Comments
Post a Comment