Kita kini sangat gampang dilipat-lipat, - "plooibaar" en "gedwee" - "buntutnya tekanan yang berabad-abad", sebagai Schmalhausen mengatakannya. Partai-pelopor harus dari kini sudah menebar-nebarkan benih kesama-rata-sama-rasaan di dalam kalbunya massa, menebar-nebar-pula benih "gotong royong" di dalam hatinya massa, agar supaya massa yang berabad-abad kena penyakit individualisme 2) itu, sudah dari kini mulai menjadi "manusia baru" yang merasa dirinya "manusia masyarakat" yang selamanya mementingkan keselamatan umum. Welnu, partai yang digambarkan oleh pemimpin inilah, - yang dus tidak lembek, tetapi juga tidak amuk-amukan sahaja, melainkan konsekwen-radikal yang berdisiplin -, partai yang demikian itulah yang bisa menjadi partai-pelopor. Saya seorang nasionalis, tetapi seorang nasionalis Mar haen yang hidup dengan kaum Marhaen, mati dengan kaum Marhaen. Mengulangi: bahwa pertama tujuannya pergerakan Marhaen haruslah suatu masyarakat zonder kapitalisme dan imperialisme, bahwa kedua jembatan ke arah masyarakat itu adalah kemerdekaan negeri Indonesia, bahwa k e t i g a Marhaen harus menjaga, yang di dalam Indonesia Merdeka itu Marhaen lah yang menggenggam politieke macht, menggenggam kekuasaan pemerintahan. Oleh karena itu, maka pergerakan kita janganlah pergerakan yang kecil-kecilan; pergerakan kita itu haruslah pada hakekatnya suatu pergerakan yang ingin merobah samasekali sifatnya masyarakat, suatu pergerakan yang ingin menjebol kesakitan-kesakitan masyarakat sampai kesulur-sulurnya dan akar-akarnya, suatu pergerakan yang samasekali ingin menggugurkan stelsel imperialisme dan kapitalisme.
Maka oleh karena itulah Rakyat lantas di-injeksi tak berhenti-henti, bahwa imperialisme datangnya ialah buat memenuhi suatu "suruhan yang suci" mendidik Rakyat itu dari kebodohan ke arah kecerdasan, mendidik Rakyat itu dari kemunduran ke arah kemajuan. Memang bukan waktunya lagi kita mengeluh; bukan waktunya lagi kita mengaduh, walaupun kerusakan nasib kita itu seakan-akan memecahkan kitapunya nyawa. Ia bisa sebentar dirubuhkan, ia bisa sebentar dibubarkan, ia bisa sebentar seolah-olah dihancurkan, tetapi saban-saban kali ia juga akan berdiri lagi dan berdiri lagi, dan maju terus ke arah maksudnya. Jika sudah mencari informasi secara online dan merasa seolah-olah telah menemukan hasil diagnosis yang potensial, bicaralah dengan seorang profesional untuk mengonfirmasi hasil diagnosis yang ditemukan. 4. Terapi Rehabilitasi Jantung: Terapi rehabilitasi jantung melibatkan program latihan terapeutik, pendidikan kesehatan, dan dukungan psikososial untuk membantu pemulihan dan pengelolaan penyakit jantung. Jika arteri koroner menyempit, pasokan darah yang kaya akan oksigen ke jantung mungkin menjadi terlalu rendah, terutama selama aktivitas fisik. Jika terlalu sering dilakukan, self-diagnose bisa memunculkan masalah kepercayaan kepada psikolog dan psikiater.
Stigma mulai berkembang terlebih ketika sumber informasi tentang isu kesehatan mental ini hanya didapat dari gambaran-gambaran novel, film, atau sumber-sumber lain yang terlalu mendramatisir fenomena ini. Pergerakan kita sudah mulai berbentuk, emoh akan haluan yang hanya "cita-cita" sahaja. Oleh karena itu, maka apa yang saya tuliskan di atas, adalah berarti menganjurkan supaya Marhaen awas. Ia sekalisekali seperti binasa samasekali karena terhantam dengan segala kekuatan duniawi yang musuh punya, tetapi kemudian daripada itu ia tokh akan muncul lagi dan berjalan lagi. sekali daripada realiteit, terkabutkan samasekali menjadi impian belaka! Masyarakat sendiri akan menjatuhkan hukuman atas partai-partai yang tidak demikian: mereka akan didorong olehnya ke belakang menjadi paling mujur "partai-sersan" sahaja, atau akan disapu olehnya samasekali, lenyap dari muka-bumi. Sebab stelsel inilah yang sebagai kemadean tumbuh di atas tubuh kita, hidup dan subur daripada kita, hidup dan subur daripada tenaga kita, rezeki kita, zat-zatnya masyarakat kita. kan masyarakat yang baru. Jikalau kemenangan baru bisa datang bilamana Rakyat Indonesia yang 60.000.000 itu semuanya sudah masuk suatu partai, maka sampai lebur-kiamatpun kita belum bisa menang. Rakyat, sehingga Rakyat itu t a h u dan I n s y a f bahwa rezekinya diambili dan diangkuti; tidak ada satu imperialisme yang "tahan lama", bilamana Rakyat insyaf bahwa badannya adalah sebagai pohon yang dihinggapi kemadean yang hidup daripada ia punya zat-zat-hidup.
Gedung Indonesia Sempurna itu hanyalah bisa didirikan jikalau pandemen-pandemennya tertanam di dalam tanahnya Indonesia yang Merdeka. Moga-moga Rakyat-jelata Indonesia jangan sampai menambah contoh-contohnya riwayat-dunia itu dengan satu contoh lagi yang baru! Banteng Indonesia bisa bekerja bersama-sama dengan semua musuh kapitalisme dan internasional imperialisme di seluruh dunia -, wahai, tentu hari-harinya internasional-imperialisme itu segera terbilang! Di belakang Indonesia Merdeka itu kita kaum Marhaen masih harus mendirikan kita punya Gedung Keselamatan, bebas dari tiap-tiap macam kapitalisme. Kaum Marhaenlah yang di dalam Indonesia Merdeka itu harus memegang teguh-teguh politieke macht, jangan sampai bisa direbut oleh lain-lain golongan bangsa Indonesia yang musuh kaum Marhaen. Dapatkah Ramawijaya mengalahkan Rahwana Dasamuka, jikalau Ramawijaya itu mitsalnya terikat kaki dan tangannya, tak dapat mementangkan ia punya jemparing dan tak dapat melepaskan ia punya senjata? Lebih dari seperempat abad yang lalu voorzitter "Mindere Welvaartcommissie" telah mengatakan, bahwa ia punya peri-kehidupan adalah di dalam "tuitelig evenwicht",. Di dalam tempo yang kurang dari tigapuluh tahun itu, modern-imperialisme, yang senantiasa mengagul-agulkan ia punya "kesopanan" dan "ketenteraman umum", telah melihat kans "memperbaiki" nasib Marhaen dari setengah hidup menjadi setengah megap-megap! Marhaen dipetiknya, juga nanti oleh Marhaen dipegangnya dan dimakannya. Kita, oleh karenanya, harus bergerak untuk menggugurkan stelsel kapitalisme dan imperialisme! Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini.
Comments
Post a Comment