Dengan tidak menanti anak raga, lalu Midun mempertubi-tubikan sepaknya sampai sepuluh kali. Kawan-kawan Kadirun waktu masih kanak-kanak dahulu, lebih kurang ada sepuluh orang yang hadir di sana. Waktu Kacak terduduk, dan warna mukanya itu pucat menahan sakit, seorang daripada mereka yang main itu bernama Kadirun berkata, katanya, "Cempedak hutan!" Adapun Kadirun itu ialah teman Midun semasa kecil. Karena itu tidak tertahan lagi perut mereka itu hendak tertawa. Pada malam yang mengerikan itu ia bersumpah, menelan pasir, tidak pernah, tidak pernahdia akan mengulurkan tangannya untuk memperkosa hak orang lain. Segala pemain yang lain insaf pula akan arti sindiran itu, lalu mereka mem- perhatikan betul tidaknya tempat ia berdiri. Mereka itu mengerti apa maksud Kadirun berkata begitu. Orang itu ialah jenang permainan sepak raga. Kacak kemalu-maluan, tetapi apa hendak dikata- kan, karena di medan itu jenang lebih berkuasa daripada dia. Sungguhpun demikian, seorang pun tak ada yang berani menegurnya, karena orang takut kepada Tuanku Laras. Syukurlah hanya Kacak seorang yang tidak sempurna tegaknya di medan itu. Tidak lama antaranya, keluarlah seorang yang agak tua dan bertubuh tegap dari dalam sebuah lepau nasi. Kadirun adalah seorang muda yang sabar. Kadirun anak muda yang sabar itu menjawab katanya, "Tanyakan kepada Midun apa maksudnya, Engku Muda!" Mendengar perkataan itu, Kacak makin meradang.
Bukan peristiwa yang membahagiakan, di mana orang mati kita tidak diperingati, berkat-berkat mereka dan orang-orang surga dipohon. Ia tidak ber- tanya lagi, terus ditinjunya. Mendengar perkataan Maun, orang yang duduk ber- kelompok-kelompok itu berdiri. Kenyataan yang sebenarnya menyebabkan Mr. Jenang yang berdiri di tengah medan, lalu melihat berkeliling, memperhatikan pemain yang berdiri di medan itu. Kemudian segala pemain berdiri berkeliling, membuat sebuah bundaran di medan itu. Sudah itu disepakkannya pula ke arah Kacak, lalu berkata, "Sambutlah kembali, Engku Muda!" Kacak melihat hal Midun dengan kepandaiannya itu tidak bersenang hati. Dengan tangkas, raga itu disepaknya tinggi ke atas, lalu berkata, "Bagianmu, Midun!" Midun bersiap serta memandang ke arah suara itu datang. Kamu juga bisa hubungi dokter ahli di Halodoc dengan klik gambar di bawah ini. Selain dari lingkungan sekitar, kemajuan teknologi juga turut menyumbang fenomena ini. Tetapi jika saya jual barang ini, tentu banyak juga saya beroleh uang dan berapakah gerangan harganya? Jika saya pulang, tentu hidup saya makin berbahaya lagi. Bisa-bisa muncul keinginan mengakhiri hidup karena depresi berlebihan. Oleh karena itu, tak ada ubahnya sebagai orang sakit gigi tertawa. Tak ada ubahnya sebagai alan- alan (badut) pada komidi. Nasihat bapakmu itu sebenarnya," ujar Pak Midun pula, ingatlah dirimu yang akan datang. Siapa tahu karena Kacak tak dapat mengenai engkau, perkara itu menimbulkan sakit hati kepadanya. Bukankah hal itu boleh mendatangkan yang tidak baik. Insaflah engkau, pikirkan siapa kita dan siapa orang itu." Setelah itu maka Haji Abbas dan Midun pergilah mendoa.
Dengan tidak berkata-kata lagi, lalu diturutnya Midun. Kacak dengan muka masam. Dengan muka merah dan menggigit bibir karena malu dapat teguran jenang, Kacak melihat ke kiri-ke kanan, ke muka dan ke belakang, lalu memperbaiki tegaknya. Kacak dengan agak keras, sambil melayangkan pemandangannya, seakan-akan mencari seseorang dalam orang banyak yang datang bersalaman kepadanya itu. Ada banyak sumber informasi online yang bagus. Saya memiliki terlalu banyak hal untuk dikatakan tentang hal itu, dan tidak mungkin membuat cerita reguler tentang hal itu sekarang. Serangan jantung, atau infark miokard, terjadi saat otot jantung tidak memiliki cukup darah, dan juga oksigen. Maka jenang pun pergilah bersalam kepada beberapa orang penonton yang terpandang, yang maksudnya tidak saja memberi selamat datang, tetapi seolah-olah meminta izin juga, bahwa permainan akan dimulai. Demokrasi yang boleh di dalam kalbunya partai-pelopor bukan demokrasi biasa, demokrasi partai-pelopor itu adalah demokrasi yang dengan bahasa asing dinamakan democratisch-centralisme: suatu demokrasi, yang memberi kekuasaan pada pucuk-pimpinan buat menghukum tiap-tiap penyelewengan, menendang tiap-tiap anggauta atau bagian-partai yang membahayakan strijdpositienya massa.
Kalau bangsa Indonesia ingin mencapai “kekuasaan politik”, yakni ingin merdeka, kalau bangsa kami itu ingin menjadi tuan di dalam rumah sendiri, maka ia harus mendidik diri sendiri, menjalankan perwalian atas diri sendiri berusaha dengan kebisaan dan tenaga sendiri! Bila kamu ingin proses yang lebih mudah, praktis, dan cepat, sebaiknya kamu memilih asuransi dengan klaim cashless. Setelah jenang masuk ke tengah medan, maka segala pemain pun datanglah bersalam dengan hormatnya, akan mengenalkan diri masing-masing. Perkataan jenang yang demikian itu sudah cukup untuk menjadi sindiran kepada pemain, agar segera memperbaiki ke- salahannya. 3. Aritmia: Gangguan irama jantung yang dapat mengakibatkan detak jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Segala sesuatu di sekitar kita tetap sama, pada kenyataannya, namun tidak lagi sama bagi kita. Rupanya sama dengan tanggal Ir Sukarno meninggalkan Palembang. Bintang sama bintang. Tiap-tiap aksi menimbulkan reaksi yang sama. Kemudian teman-teman Batavia datang dan kebahagiaan yang meriah menghampiri saya yang membuat saya pusing dan mabuk.
Comments
Post a Comment